Learning Tour Tempat Pembuatan Gerabah

-

 Learning Tour




Selasa,23 November 2021 SMA Negeri 1 Pamotan tempatnya anak-anak kelas 11 IPS melakukan perjalanan learning tour ketempat pembuatan gerabah yang ada di desa Kragan, Jawa Tengah



Pukul 06.00 WIB semua siswa yang mengikuti kegiatan learning tour berkumpul untuk absen kelengkapan anggota dan barang yang dibawa sekaligus do'a bersama. Sekitar pukul 08.00 WIB semua siswa sampai di pantai Balongan untuk menerima sambutan dari kepala desa setempat dan mendengar awal sejarah dari pembuatan gerabah di desa Kragan. Setelah sambutan dari kepala desa kami diantar ke rumah-rumah warga yang sampai saat ini masih menjadi pengrajin gerabah.



Setelah sampai dirumah warga, siswa melihat dan memperhatikan bagaimana cara pembuatan gerabah. Pembuatan gerabah ditempat ini masih menggunakan cara tradisional tapi walaupun masih menggunakan alat tradisional menurut informasi dari salah satu pengrajin gerabah beliau dapat menghasilkan 200 gerabah dalam satu hari. Setelah selesai dibentuk menjadi jenis gerabah yang diinginkan, gerabah akan segera dijemur sampai kering lalu setelah kering maka gerabah akan dibakar dengan waktu 24 jam.




Biasanya setelah gerabah sudah jadi para pembeli akan datang ke rumah beliau untuk mengambil pesanan. Tidak hanya dari masyarakat sekitar saja yang membeli tapi juga ada yang dari luar daerah contohnya Tuban. Untuk bahan pembuatan gerabah mereka hanya menggunakan tanah liat yang sudah diinjak-injak selama kurang lebih 2 jam untuk mendapatkan tekstur tanah yang diinginkan dan untuk alatnya sendiri beliau menggunakan alat sederhana yang sudah ada sejak dulu. Beliau sendiri sudah mulai membentuk gerabah sejak umur 6 tahun sampai sekarang. Untuk harga gerabah dijual mulai dengan harga Rp. 500 sampai dengan Rp. 10.000 saja,beliau biasanya menjual setiap 10 hari sekali dengan jumlah pemasukan Rp. 1.400.000.00.


Setelah para siswa selesai melakukan sesi wawancara kami pamit pergi tidak lupa kami memberikan sedikit souvernir sebagai ucapan terimakasih kami atas info dan pengetahuan yang telah beliau berikan kepada kami. Setelah itu kami segera pergi naik bus untuk pergi ke masjid terdekat untuk melakukan sholat Dzuhur berjamaah, sesudah sholat kami kembali ke pantai Balongan untuk makan siang dan sedikit merilekskan pikiran agar tidak jenuh .


Semua siswa diberikan waktu 2 jam untuk bersenang-senang. Tepat pukul 14.00 WIB semua siswa kembali menaiki bus untuk pulang, setelah sampai disekolah para siswa diperbolehkan pulang dengan hati-hati dan langsung kembali kerumah masing-masing, siswa juga diwajibkan untuk absen jika sudah sampai rumah dengan selamat kepada guru mapel sosiologi.





Nama kelompok: Maranta

Anggota kelompok:  1. Ellya Mafazatun Nikmah

                                        2. Indah Mujiati

Kelas: 11 IPS 4



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seorang Siswa Sedang Kampanye Pangan Alternatif

-
Gambar
  Tampak artis pangan sedang berpose dengan jagung dalam kampanye pangan alternatif di ruang studio sekolah (Fotografer: Ellya Mafazatun Nikmah, 2022) Kampanye Pangan Alternatif, Pangan merupakan sumber daya yang diperebutkan oleh semua kelompok. Mereka saling berebut dalam rangka menjaga kelangsungan hidupnya. Ada yang berperan ingin menguasai bibit, kompetisi budidaya pangan unggulan, penguasaan lahan, pemain tunggal pupuk dan obat-obatan, investasi peralatan olah lahan, monopoli jalur distribusi pangan, tebas sebelum usia panen, modernisasi pengolahan pasca panen, monopoli harga panen, produksi olah pangan, hingga keragaman dalam membuat produk pangan dengan kemasan dan periklanan yang menarik. Semua itu merupakan ekspresi dalam perebutan sumber daya pangan.  Pangan dari dulu hingga sekarang masih menjadi barang yang menarik untuk diperebutkan. Pangan tidak hanya urusan bagaimana menanam dan menikmati hasil panen saja. Pangan telah menjadi objek yang mampu menggerakkan struktur so
Baca selengkapnya

Perubahan Sosial Masyarakat Karangjahe

-
Gambar
        Pantai Karangjahe (Sumber: google)  Pada tanggal 7 September 2022, SMA N 1 Pamotan kedatangan tamu dari Desa Punjulharjo yaitu bapak Ali Musofa. Pada podcast kali ini presenter yang bernama Niswatul Mardiyah siswi kelas 12 ips5 yang didampingi oleh pak Nurrohman, S.Kom selaku guru mapel PKWU. Pak Ali merupakan perintis desa wisata pantai Karangjahe Rembang, pak Ali sendiri sekarang sudah menjabat menjadi kepala desa punjulharjo. Latar belakang terbentuknya pantai karangjahe karena terdapat banyak masalah di desa Punjulharjo dan desa disekitarnya. Asal usul nama Karangjahe karena sejarah para sesepuh desa, ditengah pantai ada gugusan terumbu karang yang menyerupai jahe. Dulu disekitar pesisir pantai ada sekelompok masyarakat yang terdampak wabah berpindah ke dukuh mbelah lalu pindah ke dukuh godho.         Pada awal menciptakan destinasti wisata sangatlah sulit karena masih sedikit destinasti pantai, Karangjahe sendiri menjadi destinasti pantai nomor 4 di Rembang. Pada awalnya m
Baca selengkapnya

Mengidenfikasi Masalah-masalah Yang Ada Di Pasar Tradisional Pamotan

-
Gambar
   Pada tanggal 6 Agustus 2022, saya dan teman sebangku saya pergi ke pasar untuk mengidentifikasi pasar yang ada di Pamotan. Oh ya, apakah kalian tau pengertian pasar itu sendiri? Jika kalian belum tau kami akan menjelaskan sedikit tentang apa itu pasar.    Pengertian pasar sendiri yakni tempat bertemunya antara pembeli dan penjual. Sederhananya, pasar adalah tempat berdagang bagi penjual, dan tempat membeli bagi pembeli atau konsumen. Di pasar pembeli maupun penjual kemudian melakukan transaksi. Nah, sekarang kalian sudah tau kan pengertian pasar itu? Sekarang kami akan memberitahu apa saja fasilitas yang dimiliki Pasar Pamotan. 1. Tempat parkir Tempat parkir pasar Pamotan (By: Ellya)     Tempat pertama yang kami datangi yaitu tempat parkir untuk menitipkan motor kami, disana juga banyak motor-motor yang dititipkan di tempat parkir. Biasanya setiap menitipkan motor disana setiap motor dikenakan tarif Rp 2000. Tempat parkirnya cukup aman dan rapi karena ada petugas yang merapikan moto
Baca selengkapnya